12 ADAB SILATURRAHIM DI HARI RAYA AIDIL FITRI.
Seperti yang USM sampaikan pada TAZKIRAH semalam tentang hikmah silaturrahim, maka pada TAZKIRAH hari ini, USM ingin mengulas sedikit tentang adab-adab bersilaturrahim dalam Islam.
Hal ini bertujuan untuk memperolehi keberkatan dari silaturrahim yang kita lakukan dan yang pentingnya tidak melanggar batasan syariat Islam yang sedia ada.
Silaturrahim adalah usaha seorang muslim untuk menyambung tali persaudaraan dengan cara yang benar dengan memberikan kebaikan kepada saudaranya da menolak keburukannya dengan segala kemampuan yang dimilikinya seperti, berkunjung ke rumahnya, menolong kesusahannya, membantu dengan harta dan tenaga, mendoakan, menolak keburukan padanya dan lainnya .
Hal ini dilakukan dengan syarat bahwa saudaranya tersebut adalah seorang muslim yang taat dan istiqamah dalam beramal ibadah .
Adapun jika saudaranya adalah seorang kafir atau orang yang fasik, maka silaturrahim yang dilakukan dengan cara memberi nasihat agar kembali ke pangkal jalan serta mengajak kepada kebenaran dan mendoakannya agar Allah SWT memberikan hidayah.
Silaturrahim dan saling menziarahi merupakan akhlaq Islam yang mulia. Rasulullah SAW sentiasa melakukannya dan memberi contoh yang terbaik kepada sahabatnya dan umatnya. Bahkan silaturrahim dan ziarah memiliki hubungan yang erat dengan keimanan.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA:
“مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ؛ فَلْيَصِلْ رَحِمَه”
Ertinya :
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir; hendaklah ia bersilaturrahim”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Silaturrahim juga dapat melapangkan rizki dan memanjangkan umur.
Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW bersabda dari hadits riwayat Anas bin Malik:
“مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ؛ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ”.
Ertinya :
“Barang siapa menginginkan untuk diluaskan rizkinya serta diundur ajalnya; hendaklah ia bersilaturrahim”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari sebab kelebihan di atas, amalan silaturrahim perlulah mengikuti adab dan etika dalam Islam yang ditetapkan.
Adapun Adab-Adab dalam bersilaturrahim Dan Ziarah menurut pandangan Islqm di antaranya adalah:
1. Memperhatikan hari dan jam yang sesuai untuk bersilaturrahim dan ziarah. (Jangan bersilaturrahim pada hari bekerja atau jam yang sibuk atau waktu istirahat).
2. Dianjurkan membawa hadiah atau buah tangan atau sesuatu yang bermanfaat baik berupa keuangan atau berbentuk hadiah lainnya.
3. Memberi tahu terlebih dahulu sebelum datang. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberadaan tuan rumah yang akan kita datangi.
4. Sangat digalakan menziarahi saudara mara yang terdekat terlebih dahulu atau jiran tetangga atau sahabat handai yang sakit atau yang sedang terkena musibah.
5. Mengutamakan silaturrahim kepada orang-orang alim dan orang-orang sholeh untuk mengambil keberkatan daripada mereka.
6. Sebaiknya orang-orang yang lebih muda mendatangi rumah orang-orang yang lebih tua terlebih dahulu .
7. Saling memberi nasihat dan wasiat kepada kebaikan, dan jika dilakukan dalam acara resmi maka sebaiknya mengundang penceramah untuk memberi ceramah agama untuk keberkesanan silaturrahim tersebut.
8. Dalam bersilaturrahim Tidak boleh mengatakan dan melakukan sesuatu ucapan atau perbuatan yang tidak disukai dan berusaha menjauhkan diri dari perbuatan ghibah (mengumpat) dan dusta.
9. Memakai pakaian yang sopan, bersih dan kemas dalam bersilaturrahim. Bagi laki-laki dianjurkan memakai wangi-wangian.
10. Menjauhi pemborosan dan pembaziran dalam memberikan hidangan berupa makan, minum dan lainnya.
11. Menjauhi kemaksiatan serta perkara yang lagho, seperti; lalai dalam mengerjakan shalat, bercampur aduk antara lelaki dan perempuan dan berjabat tangan antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya, menghidangkan lagu-lagu dan musik yang kotor dan tidak islami, tidak menutup aurat yang boleh mendatangkan fitnah dan nafsu syahwat.
12. Dianjurkan berjabat tangan atau bersalaman sama ada dengan berpelukan, cium tangan atau bersalaman biasa (antara lelaki dengan lelaki dan perempuan dengan perempuan), mengucapkan salam pada waktu bertemu dan berpisah serta saling mendoakan kebaikan.
Demikianlah sedikit nasehat tentang adab bersilaturrahim yang dapat USM sampaikan pada bulan Syawal khususnya atau silaturrahim secara amnya.
Ya Allah berkatilah kami di bulan Syawal yang mulia ini serta berkatilah silaturrahim kami dengan saudara-saudara kami, sahabat handai serta umat islam umumnya, mudah -mudahan persaudaraan kami akan berkekalan hingga ke akhir hayat di dunia dan di akhirat nanti. Aamiinn Yaa Robbal ‘Aalamiin !!!!!
Wallahu A’lam.
Doakan istiqamah serta Sehat wal Afiat.
Wassalam USM. (Ustaz Sihabuddin Muhaemin).
Sumber: baca-tazkirah.blogspot.com