
Nota Editor: Artikel ini asalnya telah dikongsikan oleh Ustaz Iqbal Zain di Facebook.
Berkata Syaikh Al Junaid :“Ruh manusia perlu dikembalikan kembali ke alam asalnya, kepada sifat kesucian asalnya(makrifat)…”
Berkata Imam al-Ghazali :“Aku menyeberangi lautan fekah, aku sampai ke seberang, aku menyelami lautan tauhid, aku sampai ke seberang, aku menyeberangi lautan falsafah, aku sampai ke seberangnya, (tetapi) apabila aku menyeberangi lautan tasawuf, aku tenggelam dalam lautannya tanpa penghujung.
Sayid Syaikh Abu al-Hassan al- Syadzili mengatakan :“Barangsiapa yang tiada masuk dan mengetahui akan ilmu ini, yakni ilmu tasawuf nescaya ia mati dalam keadaan mengekalkan dosa-dosa tanpa diketahuinya”.
Sebahagian para ‘ArifbiLlah mengatakan (termasuk Imam al-Ghazali):
“Siapa yang tidak mempelajari ilmu ini (ilmu batin/tasawwuf), saya khawatir atasnya akan menemukan “su-ul khatimah”(kesudahan yang buruk) dan tidak ada jalan yang dapat mengenalNya kecuali dengan perasaan murni”. (Sirajut Tholibin)
Berkata Imam Junaidi:
Tasawuf adalah mensucikan hati drp tertambat dengan makhluk, meninggalkan perangai tabi’e yg buruk ,memadamkan sifat² kemanusiaan (yg buruk), menjauhi dorongan nafsu, bersifat dengan sifat kerohanian, berpegang dengan hakikat segala perkataan, mengutamakan Allah pada setiap masa, menasihati seluruh umat, menyempurnakan janji kepada Allah dan mengikuti syariat Rasullullah S.A.W.